'Cause I'm A Belieber

*warning*
this posting is not for you who hates any sentences that involve Justin Bieber name on it. Please click here to close this page.



.........



Akhir-akhir ini saya lagi gamang memutuskan sesuatu. Tahun ini banyak sekali artis-artis luar negeri yang konser di Indonesia. Saya bukan banci konser seperti teman saya, yang nonton tiap konser musisi luar negeri yang datang. Buat saya nonton konser seperti itu merupakan hiburan bagi masyarakat kelas atas. Selama dua puluh tahun ini saya baru nonton segelintir konser. Yang terakhir juga hampir setahun yang lalu, konser Kings of Convenience di Bandung. Saya membatasi diri untuk ga ikut-ikutan dalam lifestyle yang satu ini, karena harga sebuah konser musisi luar negeri itu ga murah. Nonton KoC pun merupakan penantian tiga tahun lamanya sebelum benar-benar bisa nonton langsung. Dan penantian yang seperti itu serta cobaan di dalamnya yang bikin makna konser sejuta lebih berarti. Saya pun berjanji pada diri sendiri untuk tidak tergoda nonton konser yang mahalmahal begitu. Hanya beberapa musisi yang membuat saya benar-benara tertarik dan benar-benar suka. Misalnya Kings of Convenience, walaupun banyak orang yang bilang nonton mereka secara live itu ga asik, tapi itu masalah selera sih. Saya juga pengen nonton Paramore, band garage yang asik banget. John Mayer (for sure), dan satu yang mungkin ga kalian kira, Justin Bieber.

Banyak orang yang mocking Justin Bieber, baik sebagai manusia, musisi ataupun artis. Tapi bukan saya salah satunya. Saya suka, banget, sama dia. (I've told you, this posting is not for you who hates any sentences that involve Justin Bieber name on it).

Banyak orang bertanya-tanya, kenapa saya yang punya high taste of music (cie high taste), bisa suka sama Justin Bieber, yang seringkali mereka bilang, sampah? And here, where the story begins....


Teman-teman saya tahu, kalau saya suka, jatuh cinta, cinta mati, sama John Mayer. Dan seperti nama blog ini yang kaya alay, ada nama John Mayer juga di dalamnya. Entah dari kapan saya suka sama pria ini, selalu pasang lagu John Mayer di playlist setiap malem. Sampai pacar saya waktu itu (jelas sekarang udah ngga), protes dengan playlist saya yang full John Mayer. Jaman dulu, nama John Mayer ga begitu dikenal kaya sekarang. Dulu John Mayer hanya dikenal sebagai pemain gitar blues / jazz dan nyanyi seadanya. Hanya sedikit orang yang benar-benar tahu John Mayer dan lagu-lagunya yang jenius, saya salah satu di antaranya, dan mantan saya tidak termasuk salah satu di dalamnya, jadi dia protes. Dan siapa dia, bisa memisahkan saya dan John Mayer?? Jadi saya lebih memilih John Mayer daripada dengan dia.. =D

Seiring waktu berlalu, saya dan si Mayer masih langgeng, bahkan saya berniat melamarnya kalau dia konser di Indonesia. Dan kemudian di suatu hari, ada dia datang. nah si dia ini, juga penyuka John Mayer. Dan bagaikan cerita di dongeng yang indah-indah, pertemuan saya dan dia bagaikan takdir. Saya bisa nikmatin lagu John Mayer dengan dia. Namanya juga orang jatuh cinta, lagi makan, inget dia, lagi pup juga inget dia *ga segitunya sih*, dan ketika hari-hari saya diisi sama si dia, saya menggunakan backsoundnya dengan lagu John Mayer. Berdiri di damri, inget dia, pake backsound John Mayer yang 'City Love'. Saya, dia dan John Mayer, kami kayak threesome gitu. Sanggup berlama-lama di kamar cuma mandangin laptop dan dengenrin lagu John Mayer. Pokoknya entah bagaimana dunia saya waktu itu sempurna, ada saya, dia dan John Mayer.

Tapiiii... seperti yang seringkali saya ungkapkan sama sahabat saya, bahwa dunia ini bukanlah dongeng. Ga ada yang namanya fairytale. Kalaupun ada, fairytale bukan untuk orang kaya saya yang skeptis dan culas sama namanya cinta *curhat T_T*. Jadi ketika dunia saya yang sempurna itu perlahan retak, itu juga mempengaruhi hubungan saya dan si Mayer. Karena terlalu dalam memaknai lagu-lagu John Mayer, terlalu cinta, terlalu, yah terlalu deh pokoknya, saya sampai ga tahan kalo ada lagu-lagu John Mayer. Jadi selama kurang lebih empat bulan, saya ga pernah sekalipun dengerin lagu John Mayer. Daaan... ketika itulah, si dia yang baru muncul.. ya, siapa lagi kalau bukan Justin Bieber?! =D

Pertama kali saya denger lagu-lagu Bieber, dari playlist sahabat saya si Rizka, yang labil dan suka bikin labil. Dan kata-kata pertama saya adalah ketika dengerin lagu-lagu itu adalah, "Berisik!! Lagu apaan sih? Bocah. Matiin ah,"

Mungkin kena karma atau entah kena apa, beberapa bulan setelahnya saya jadi suka -__-
Pertama kali liat video klipnya juga saya langsung suka. Ya ya, sebut saya ababil, dan saya tetep ga bakal peduli. Lagu-lagunya bikin saya kembali dari kematian, bikin bisa nyanyi-nyanyi lagi, bisa dengerin musik lagi. Justin Bieber juga yang nemenin saya ketika saya ngilang dari peredaran, ketika saya bolak balik ke rumah dosen pembimbing untuk bimbingan, sampai saya akhirnya berhasil melewati masa-masa kegelapan itu, masa-masa bahkan teman-teman saya pun ga bisa menyelamatkan saya. Dan sejak saat itulah, saya berstatus sebagai Belieber.

Sampai sekarang, walaupun saya sudah ga di masa kegelapan lagi, jasa-jasa Bieber ga pernah saya lupain. Lagu-lagunya yang labil bagi saya cukup simpel untuk dimengerti, apalagi beberapa di antaranya cocok buat soundtrack hidup saya. Suka lagu atau orangnya? Saya suka dua-duanya.. Maaf, tapi anda sudah diperingati untuk meninggalkan halaman ini dari awal kan? Saya selalu suka sama orang yang ngeselin, orang yang tengil, minta dipites, ditabok dijitak, atau istilahnya 'bad boy'. John Mayer contohnya, kurang 'bad' apalagi dia? Dan Justin Bieber, bisa bikin emosi orang-orang yang liatnya. Itu yang saya butuhkan, sedikit emosi. Mungkin karena itu saya selalu suka sama orang yang salah.. *curhat lagi*

Begitulah kenapa asal mulanya sampe saya bisa suka sama Justin Bieber. Anyway, bulan April nanti si doi Bieber mau dateng ke Indonesia. Dan seperti yang saya bilang sebelumnya, konser itu hiburan buat masyarakat kelas atas, tiket konsernya mahal bo, 500 ribu! Buat liat anak tengil yang suka make topi dan hoodie nyanyi-nyanyi sambil joged-joged tengil gitu? Hmm.. Pengeeen... Tapi sungguhlah, saya sudah dewasa dan harus bisa memutuskan dengan bijak. Maka saya memutuskan untuk, menonton dia!!

So, kita lihat saja nanti. Dapat atau ga tiketnya. Berhubung saya masih setengah-setengah, jadi sampai saat ini belum dapat. Tapi, bener deh, kalau ditanya pengen, saya pengen banget. Tapi ternyata hidup rumit bung, tidak hanya berkisar antara pengen atau ga. Satu keputusan, berkaitan dengan keputusan lainnya. Jadi tetap doakan yang terbaik ya, antara saya dan Justin Bieber, walaupun hati saya masih milik John Mayer..

Jadi sekian postingan saya kali ini. Yang bertahan sampai akhir, kalian saya nobatkan sebagai Belieber amatir. Yang tidak bertahan, yah that's your loss :)



Comments

  1. AND I REALLY REALLY CAN'T HELP READING THIS .... so selama ini kalian threesome? ckckckckc

    ReplyDelete
  2. you know what I mean.. That kind a "threesome".. :))

    ReplyDelete
  3. anyway.... saya juga Belieber heheh :))

    ReplyDelete

Post a Comment