How Do You Know That She Knows?



Right now, I'm having conversation via messenger with one of my bestfriends. We knew each other for 4 years. Ngga terlalu lama sih. Tapi seengganya cukup lama untuk tahu cerita dan jalan hidup kita masing-masing selama 4 tahun ke belakang. Apa yang sedang kita bicarakan? Feelings. Oh ya feelings. Manusia punya berbagai macam perasaan, warna warni, manis asam asin, ramai rasanya! (kenapa jadi ngiklan?) Pokoknya, kadang campur aduk, kadang obviously to be seen, kadang too complicated to be told.

So ceritanya gini, teman saya ini punya satu feel yang sedang dia feeling. Bukan. Bukan rasa suka. Sayang. Atau mau nembak tapi takut. Bukan. Pokoknya satu hal yang seharusnya (menurut saya) say it clearly because that's the root of the problem. Hm, gimana ya ngejelasinnya. I'm not good at writing feeling. Intinya, dia, lets called dia, Biru (kenapa Biru, saya juga ngga tahu). si Biru ini pengen kalau si Pink (kenapa Pink, saya masih ngga tahu), tahu apa yang dia rasakan. Saya bilang, "why don't you just tell Pink?". And Biru said, "I know that she knows.." "How do you know that Pink knows if you're not told what you feel?" "I thought Pink understand me..."

Seandainya. Seandainya saja, tanpa ngomong orang bisa mengerti apa yang kita pikirkan, inginkan, apa yang dimaksud. Sungguh, mengerikan. Kebayang deh, kalau ada orang yang bisa baca pikiran saya. Wahwah.. Tapi kadang, to be a mind reader, is what I need.

Dulu saya pernah dibilang ngga peka, ngga sensitif, ngga mengerti perasaan orang.
Saya pernah dibilang cuek, dingin, sampai kejam, dan suka mutilasi perasaan orang (maksudnya apa ngga ngerti juga).
Mungkin mereka ngga tahu, sebenarnya saya perasa, sangat peka, dan lebih suka menelan bulat-bulat perasaan daripada memotong-motongnya.
Justru karena saya sangat perasa itu, kadang sulit ngebedain what's real and what's not. Apa yang saya rasa nyata, ternyata belum tentu orang lain rasain hal yang sama. So I'd rather to believe what is said and done, than what is untold. So don't call me ngga punya hati. Mine is preciousssss. Huh!

Anyway, kembali ke percakapan tadi. Si Biru akhirnya mengurungkan niatnya untuk bilang sama si Pink. Ya sudahlah.. Saya hanya tempat sharing, ngasih pendapat kalau dimintaa. The rest, back to si Biru. Memang benar, there are something that better unspoken. Tapi, kalau pengen orang lain tahu apa yang kita pikirkan atau rasakan, bukankah sebaiknya dikeluarkan saja? Serius deh, nanti bisa nyangkut di tenggorokan, lama-lama turun ke hati dan jadi penyakit hati.

Ingat film Alexandria? Film Indo yang paling ngena jalan ceritanya sama jalan cerita saya (oke. curhat colongan :p) This is my favourite part from all the scene.


Bagas : Aku tuh sayang sama kamu semenjak kamu di situ, sampai sekarang, kamu tuh nggak tahu kayak apa aku sayang sama kamu, kamu ngga pernah ...

Alex :
Itu dia masalahnya, Gas. Aku ngga pernah bener-bener tahu. Aku nunggu, Gas. Nunggu ... Tapi akhirnya aku sadar satu hal, kamu ngga sesayang itu sama aku. Buktinya? Buat ngomong aja kamu ngga berani. Berarti kamu ngga yakin, Gas. Kamu milih nikmatin perasaan itu sendiri. Egois, Gas! Egois, namanya!


Jadi pilihannya, antara kamu takut ngungkapin perasaan itu, atau takut akibat perasaan itu (keduanya berasal dari root yang sama. Takut.) , atau perasaan itu emang ngga pernah ada. Which one are you? Me? The first one. :)




Comments

  1. tumben nes blog loe isinya bukan lirik lagu atau puisi!? hehehe..
    gue pernah dapet quotes, bunyinya begini:
    "terkadang suatu tindakan itu sudah menjelaskan sesuatu tanpa harus berkata kata.."

    well bingung juga sih, hmm.. kalo menurut gue yah, manusia 'super' kayak superman aja pasti nggak berkutik kalo udah berhadapan langsung sama 'kryptonite' (duh koq jadi inget lagunya guy sebastian!?) hehe.. -.-"

    ReplyDelete
  2. haha thx for paying attention co, buang2 waktu baca ini, namanya aja tempat sampah, isinya juga seadanya hehe..

    about the quotes, that's why gw bilang "I'd rather to believe what is said and done", jadi kalau ga ada dua-duanya, buat gw, jadi absurd, ga jelas, hehe. mungkin teorinya lebih gampang, gw juga suka susah kalo harus ngomong. tapi if there's a will there's a way. No way, no will :)

    terima kasih ya sudah mampir.. btw gw ga tau lagunya guy sebastian :D

    ReplyDelete
  3. hahaha.. iyah, enak yah buat cewek.. karena emang buat ngungkapin perasaan tuh mungkin dasar takdirnya harus cowok duluan kali yah!? entahlah.. -.-"
    *bukan bermaksud diskriminatif loh*

    nih lagunya guy sebastian http://www.elyrics.net/read/g/guy-sebastian-lyrics/kryptonite-lyrics.html yang kalo menurut gue, cukup menjelaskan apa yang dirasakan cowok cowok 'pengecut', seperti gue.. ahahaha.. LOL =P

    ReplyDelete
  4. haha jadi cewe juga bagaikan buah simalakama, enak ga enak, maju kena, mundur kena (permasalahan ala pak sumpena).. -_-

    oh kryptonite nya soundtrack ya? klo kata akang john mayer, say what you need to say. tapi bohong juga sih, gw aja susah banget, ga bisa malah.. udahlah ga usah dipikirin, mendingan ikutin bondan aja, ya sudahlah.. apapun yang terjadi.. hehe.. btw lo 'kecut' emang jarang mandi kan.. ahahaa ^^v

    *ps: update lagi dong blog tentang jalan2nya :D

    ReplyDelete
  5. sialan loe nes! hahaha..
    gue kecut karena kebanyakan makan jeruk tau! <-- duh kalimatnya ambigu deh.. -.-"

    nanti yah kapan kapan, banyak yang pegen ditulis sih, tapi lagi males, hehe.. =P

    ReplyDelete

Post a Comment