Someday, But Not Today

Gampang rasanya ngomong hal-hal yang jujur tapi menyakitkan ke orang yang ga kita sukai, misalnya ada orang yang belagu-songong-tengil-sombong-bukan-main, dan ketika kita udah ga tahan, kita bisa bicara tepat di depan mukanya sambil menunjuk batang hidungnya, dan say; "Don't you know that you're incredibly annoying and no one like you?!"

but what if, the one who belagu-songong-tengil-sombong-bukan-main itu adalah teman kita sendiri? Pilihannya ada dua, semakin mudah mengatakan yang sejujurnya, atau semakin sulit. Bukan berarti saya punya teman yang belagu-songong-tengil-sombong-bukan-main, alhamdulillah teman-teman yang saya punyai sangat memuaskan dan menyenangkan, dan bukan kata-kata itu juga yang pengen saya bilang. Maksud saya adalah, untuk mengutarakan hal yang sejujur-jujurnya pada teman atau sahabat sendiri terkadang sangat sulit, atau mungkin sebaliknya. Dalam hal ini, saya ga permasalahin jika hal itu ternyata jadi lebih mudah. Syukur-syukur kita ditegur sama teman sendiri atas kesalahan kita kan, daripada sama orang lain yang kemudian menjatuhkan.

Tapi yang menjadi masalah adalah ketika bicara jujur seperti itu ternyata menjadi lebih sulit. Teman baik ga selalu bisa ditemukan di pinggir jalan. It takes years. Apalagi buat saya yang susah percaya sama orang. Dan karenanya dengan berbagai pertimbangan, sebagian besar orang lebih menyimpan pikiran dan perasaannya daripada harus melukai sahabatnya. Suatu saat, mungkin, ketika kita berkumpul bersama lagi dan dalam keadaan kepala yang lebih ringan (efek label hitam, mungkin..), semuanya bisa dikatakan... But not now, not today. Not when am in sober. ^_~






There are something that better unspoken. And instead spoil it all but not gonna make things any better, I choose to stand in silence.






Comments