There's a Rainbow After the Rain




Itu yang saya rasakan dua hari yang lalu, 27 Maret ketika akhirnya dengan penuh perjuangan saya berhasil nonton Kings of Convenience live in concert dengan sukses dan tidak kurang suatu apapun, setelah kurang lebih 2 bulan ini sejak Februari, saya mengalami masa-masa yang cukup sulit, susah, dan sedikit sial.

Penantian KoC sudah berlangsung kira-kira 2 tahun lamanya, ketika saya melewatkan konser mereka di Bandung beberapa tahun lalu. Sejak saat itu saya sudah berjanji untuk tidak melewatkannya lagi kalau ada kesempatan. Dan datanglah mereka, akhirnya.

Dengan penuh tekad dan semangat, saya membeli tiketnya pada awal Februari. Saat itu, satu demi satu kesulitan sudah merayap. Dikabarkan tiketnya sudah sold out and no chance to get it except lewat calo atau pihak kedua. Untungnya saya dan teman saya cukup keras kepala untuk mencoba, dan voila, we got the ticket. Ketika yang lain tidak kebagian, kami dapat 4 tiket. ^.^

Setelah itu, sungguh, hidup kurang bersahabat dengan saya. Ada saja yang bikin hati ga enak, gloomy, galau, dan gelisah. Namun saya masih sangat beruntung, punya sahabat-sahabat dan keluarga yang luar biasa untuk membantu melewati hari-hari nan gelap itu.

Sepertinya saya memang sedang diuji. Waktu itu saya sedang mengobrol dengan ibu saya, ketika saya entah kenapa bertanya, "Mah, kapan ya acara nikahan a Agung?" Dan beliau hanya mengedikkan bahu dan menjawab, "Wah kapan ya, lupa. Klo ga salah pertengahan Maret,". Saya yang waktu itu sedang sial-sialnya, entah kenapa langsung menjawab, "Bukan 27 Maret kan ya?". Dan mamah pun dengan pastinya menjawab, "Iya bener, tanggal segitu."

Setelahnya saya tertawa keras, rolling on the floor. Dan saya pun cerita pada ibu saya bagaimana saya sedang didera kesulitan dan kesialan. Dan untungnya ibu saya mengerti, karenanya beliau juga ikut menertawakan kesusahan saya. Sungguh, saat itu saya merasa beruntung masih bisa menertawakan cobaan-cobaan yang datang, saya berusaha sedemikian mungkin untuk menikmati segala kesulitan itu, tapi once in a while when it's good, it'll feel like it should, and they're all still around, and you're still safe and sound, and you don't miss a thing, 'til you cry when you're driving away in the dark(jm). Jadi setelah saya tertawa terbahak-bahak, ya, saya menangis dan meminta pada ibu saya, untuk selalu mendoakan saya dalam kehidupan ini. Setelahnya, saya agak tenang.

Saya tidak memikirkan masalah KoC sampai seminggu sebelumnya. Saya tidak berharap banyak, sudah ikhlas dan pasrah. Teman-teman saya menawarkan berbagai solusi dan alternatif. Semuanya berpikiran positif dan menyemangati. Sekali lagi, saya beruntung punya teman-teman seperti mereka. Di lain sisi, keluarga saya juga menawarkan solusi dan alternatif, yang sangat bertolak belakang dengan solusi dari teman-teman. Well, life is about making choices, dude...

Dan tiba di hari yang penuh dilema. Dengan sanggul, kebaya, dan korset yang luar biasa sangat menyiksa, saya terburu-buru pulang ke rumah di tengah-tengah acara yang baru berlangsung setengah jam dan melewatkan foto session (s***), melepas kostum, membersihkan make-up seadanya sehingga mata saya seperti panda karena maskara yang belum bersih, dan langsung menuju terminal bus diantar ayah saya yang masih memakai jas. Ayah saya, adalah ayah yang sangat luar biasa mengagumkan. Beliau selalu mendukung apapun keputusan yang saya buat. Saya sangat, sangat sangatt sangattt menyayangi beliau.

Dan selama perjalanan, ketika hujan deras mulai mengguyur, saya berpikir, apa yang saya lakukan? Apakah semuanya akan sepadan? Gimana kalo semuanya gagal? Sekali lagi, karena saya sudah menetapkan keputusan, maka apapun yang akan terjadi di dalamnya, saya pasrah saja.

Dan selanjutnya yang terjadi adalah berkat kemauan, keikhlasan, dan keberuntungan. Saya berada dalam venue, front row, ga perlu pake ngantri lama, hanya satu jam saya datang sebelum gate dibuka, dan itupun saya mengantri sambil duduk. Dalam venue, setiap jeda penampilan, di tengah sesaknya penonton, saya masih bisa duduk sambil sandaran di barikade dan menyelonjorkan kaki. Saya tidak dapat mengharapkan lebih dari itu.

Dan saat itu, ketika (akhirnya) saya menyaksikan KoC, saya terus-terusan berkata dalam hati, "This is heaven, to watched them live, after all those obstacles. People, you don't know what I had been through before this. I deserved to get it. Alhamdulillah..."



God always have plan for every creatures. Just believe it, and believe yourself. Where there's a will, there's a way.



xoxo


Comments